Sudahkah Kita Sebagai Guru Memiliki pola pikir Bertumbuh?
Pertanyaan ini mengajak
setiap guru untuk berhenti sejenak dan bercermin: bagaimana cara kita memandang
potensi diri dan peserta didik selama ini?
Pola pikir bertumbuh
(Growth Mindset) adalah keyakinan bahwa kemampuan dan
kecerdasan manusia dapat berkembang melalui usaha, pembelajaran, dan
pengalaman. Pandangan ini berlawanan dengan pola pikir tetap (Fixed Mindset),
yang menganggap kemampuan adalah bawaan lahir dan tidak bisa diubah.
Dalam dunia pendidikan, guru dengan pola pikir
bertumbuh akan:
- Melihat
tantangan sebagai peluang belajar, bukan ancaman.
- Mendorong
siswa untuk berproses, bukan hanya menilai hasil akhir.
- Mau
belajar hal baru, bahkan dari muridnya sendiri.
- Tidak
takut gagal, karena kegagalan adalah bagian dari proses tumbuh.
- Memberikan
umpan balik yang membangun, bukan menghakimi.
Dari
sini, muncul pertanyaan reflektif:
Apakah kita masih merasa sudah “cukup pintar” sehingga enggan mencoba metode
baru?
Apakah kita memberi ruang bagi murid untuk salah dan belajar tanpa rasa takut?
Apakah kita sungguh percaya bahwa setiap siswa bisa berkembang jika diberi
kesempatan dan dukungan yang tepat?
Guru dengan pola pikir
bertumbuh adalah pembelajar sejati. Ia tidak berhenti mencari, mencoba, dan
memperbaiki diri. Sebab, pendidikan sejatinya bukan hanya tentang menumbuhkan
murid, tetapi juga tentang guru yang terus menumbuhkan dirinya sendiri.
Orang dengan pola pikir
bertumbuh percaya bahwa kecerdasan bukan sesuatu yang tetap, melainkan dapat
dilatih dan ditingkatkan. Di tengah perubahan zaman yang begitu cepat, peran
guru pun ikut bergeser. Kini, guru bukan sekadar penyampai materi, tetapi juga
fasilitator pembelajaran, pembimbing karakter, sekaligus pembelajar sepanjang
hayat.
Namun, tantangannya masih
nyata. Tidak semua guru memiliki pola pikir bertumbuh. Masih ada yang terjebak
dalam pola pikir tetap—merasa metode lama sudah cukup, menilai murid
dari kemampuan awal tanpa melihat potensi berkembang, menolak kritik, atau
merasa tidak perlu belajar lagi.
Pola pikir bertumbuh tidak muncul secara
instan. Ia lahir dari kesadaran dan latihan terus-menerus.
Pertanyaan “Sudahkah para guru memiliki pola pikir bertumbuh?”
seharusnya menjadi cermin bagi kita semua.
Pola pikir ini tumbuh dari kebiasaan merefleksikan
pengalaman, bukan sekadar memahami teori. Guru yang terbuka terhadap
pembelajaran baru, berani mencoba hal berbeda, dan pantang menyerah menghadapi
kesulitan di kelas, adalah wujud nyata dari PPB itu sendiri.
Pertanyaan tersebut bukan hanya ajakan untuk
introspeksi, tetapi juga undangan untuk terus berproses. Guru yang memiliki
kesadaran ini akan selalu memperbaiki cara mengajar, belajar dari murid, dan
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Singkatnya,
pola pikir bertumbuh adalah hasil perjalanan reflektif dan konsisten,
bukan pemberian atau kemampuan bawaan. Maka, inilah saat yang tepat untuk mulai
menumbuhkannya demi kualitas diri, demi kemajuan murid, dan demi masa depan
pendidikan yang lebih baik.
Semangat untuk terus berkembang.
Komentar
Posting Komentar