Sudahkah Kita Sebagai Guru Memiliki pola pikir Bertumbuh?

 

Pertanyaan ini mengajak setiap guru untuk berhenti sejenak dan bercermin: bagaimana cara kita memandang potensi diri dan peserta didik selama ini?

Pola pikir bertumbuh (Growth Mindset) adalah keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan manusia dapat berkembang melalui usaha, pembelajaran, dan pengalaman. Pandangan ini berlawanan dengan pola pikir tetap (Fixed Mindset), yang menganggap kemampuan adalah bawaan lahir dan tidak bisa diubah.

Dalam dunia pendidikan, guru dengan pola pikir bertumbuh akan:

  1. Melihat tantangan sebagai peluang belajar, bukan ancaman.
  2. Mendorong siswa untuk berproses, bukan hanya menilai hasil akhir.
  3. Mau belajar hal baru, bahkan dari muridnya sendiri.
  4. Tidak takut gagal, karena kegagalan adalah bagian dari proses tumbuh.
  5. Memberikan umpan balik yang membangun, bukan menghakimi.

Dari sini, muncul pertanyaan reflektif:
Apakah kita masih merasa sudah “cukup pintar” sehingga enggan mencoba metode baru?
Apakah kita memberi ruang bagi murid untuk salah dan belajar tanpa rasa takut?
Apakah kita sungguh percaya bahwa setiap siswa bisa berkembang jika diberi kesempatan dan dukungan yang tepat?

Guru dengan pola pikir bertumbuh adalah pembelajar sejati. Ia tidak berhenti mencari, mencoba, dan memperbaiki diri. Sebab, pendidikan sejatinya bukan hanya tentang menumbuhkan murid, tetapi juga tentang guru yang terus menumbuhkan dirinya sendiri.

Orang dengan pola pikir bertumbuh percaya bahwa kecerdasan bukan sesuatu yang tetap, melainkan dapat dilatih dan ditingkatkan. Di tengah perubahan zaman yang begitu cepat, peran guru pun ikut bergeser. Kini, guru bukan sekadar penyampai materi, tetapi juga fasilitator pembelajaran, pembimbing karakter, sekaligus pembelajar sepanjang hayat.

Namun, tantangannya masih nyata. Tidak semua guru memiliki pola pikir bertumbuh. Masih ada yang terjebak dalam pola pikir tetap—merasa metode lama sudah cukup, menilai murid dari kemampuan awal tanpa melihat potensi berkembang, menolak kritik, atau merasa tidak perlu belajar lagi.

Pola pikir bertumbuh tidak muncul secara instan. Ia lahir dari kesadaran dan latihan terus-menerus. Pertanyaan “Sudahkah para guru memiliki pola pikir bertumbuh?” seharusnya menjadi cermin bagi kita semua.

Pola pikir ini tumbuh dari kebiasaan merefleksikan pengalaman, bukan sekadar memahami teori. Guru yang terbuka terhadap pembelajaran baru, berani mencoba hal berbeda, dan pantang menyerah menghadapi kesulitan di kelas, adalah wujud nyata dari PPB itu sendiri.

Pertanyaan tersebut bukan hanya ajakan untuk introspeksi, tetapi juga undangan untuk terus berproses. Guru yang memiliki kesadaran ini akan selalu memperbaiki cara mengajar, belajar dari murid, dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

Singkatnya, pola pikir bertumbuh adalah hasil perjalanan reflektif dan konsisten, bukan pemberian atau kemampuan bawaan. Maka, inilah saat yang tepat untuk mulai menumbuhkannya demi kualitas diri, demi kemajuan murid, dan demi masa depan pendidikan yang lebih baik.

Semangat untuk terus berkembang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teruslah merasa haus dengan terus belajar

P5 di kembalikan ke kegiatan kokurikuler

Tuhan senatiasa bersamamu