Pilihan Hidup

 Jahat atau baik bukan sekadar urusan masa lalu. Bahagia dan derita pun tidak lahir dari sejarah yang sudah lewat. Semua itu adalah buah dari pilihan hidup yang Allah amanatkan kepada kita hari ini.

Pilihan yang Allah berikan sejatinya adalah ujian. Melalui akal, hati, dan kehendak bebas, kita diberi kemampuan menentukan arah hidup: menuju kebaikan atau tergelincir dalam keburukan. Karena itu, setiap pilihan bukanlah hak semata, melainkan tanggung jawab besar yang kelak dimintai pertanggungjawaban di hadapan-Nya.

Pilihan Menentukan Arah Hidup

Ada beberapa cara sederhana untuk memahami makna pilihan:

·       Pilihan hidup menentukan arah, bukan masa lalu. Kebaikan dan keburukan yang kita lakukan hari ini lebih berpengaruh pada kebahagiaan dibanding apa yang sudah berlalu.

·       Bahagia dan derita lahir dari pilihan saat ini. Masa lalu hanyalah catatan. Yang terpenting adalah bagaimana kita memilih bersikap hari ini.

·       Hidup adalah rangkaian pilihan sadar. Menjadi baik atau jahat bukan warisan masa lalu, melainkan keputusan berulang setiap hari.

·       Kebahagiaan tidak ditentukan sejarah hidup, melainkan arah pilihan sekarang. Begitu juga derita, sering kali lahir dari keputusan yang terus kita pelihara.

Amanat yang Tak Boleh Diabaikan

Allah memberi manusia anugerah besar: kebebasan untuk memilih. Namun kebebasan itu bukan hadiah tanpa batas, melainkan amanat yang harus dijaga. Setiap keputusan yang kita ambil akan membentuk jejak perjalanan hidup. Ia bisa membawa cahaya atau justru menyeret kita dalam gelap.

Di situlah letak ujian iman. Apakah kita menjaga amanat itu dengan kesetiaan, atau mengkhianatinya demi kepentingan sesaat? Karena pada akhirnya, hidup ini bukan hanya tentang apa yang kita capai, tetapi bagaimana kita memilih. Dari sanalah lahir bahagia atau derita, tenang atau gelisah, cahaya atau kegelapan.

Rahasia Kekuatan dalam Pilihan

Sering kali bukan takdirnya yang berat, melainkan hati kita yang kurang menerima. Bukan jalannya yang sulit, tetapi kaki kita yang kurang kuat melaluinya. Karena itu, mintalah selalu kekuatan kepada-Nya. Allah telah berfirman:

“Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: ‘Jadilah!’ Maka jadilah ia.” (Yasin: 82)

Maka, setiap pilihan hidup adalah kesempatan untuk mendekat kepada Sang Pencipta. Mengelola amanat-Nya dengan hati yang bersih adalah kunci menuju bahagia sejati—di dunia maupun di akhirat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teruslah merasa haus dengan terus belajar

Tuhan senatiasa bersamamu

Kunci dari keberhasilan ikhlas dan sabar