Pelatihan PM bacth 4
Semua ada
waktunya. Begitu pula dengan perjalanan belajar kita sebagai guru. Setiap
langkah yang kita tempuh sesungguhnya tidak lepas dari izin Allah. Malam ini,
saya ingin menuliskan pengalaman hari kedua mengikuti kegiatan Pelatihan
Mandiri (PM) Batch 4 untuk guru SD, PKBM, dan SKH-KS di UPTD SDN
Pamulang Indah.
Syukur
alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar.
Hari Pertama:
Menyusun Peta Konsep
Pada hari
pertama, setelah acara pembukaan, para peserta dibagi ke dalam kelompok.
Bersama kelompok, kami mulai menyusun peta konsep RPP PPB (Pola Pikir
Bertumbuh). Ada empat komponen penting di dalamnya: identifikasi, asesmen,
desain pembelajaran, dan pengalaman belajar.
Kami juga
mendalami peta konsep PPB, yang memuat:
·
Apa itu Pola Pikir Bertumbuh,
·
Mengapa PPB dibutuhkan,
·
Perbedaan Pola Pikir Tetap (PPT) dan PPB,
·
Hingga perbandingan antara keduanya: PPT vs
PPB.
Semua itu
membuka mata kami bahwa pendidikan tidak sekadar tentang mengajar materi,
melainkan mendorong murid untuk berpikir mendalam.
Dari
“Teaching as Telling” ke “Teaching as Facilitating”
Seorang guru
tidak cukup hanya “menyampaikan”. Guru dituntut menjadi fasilitator, membuka
ruang bagi murid untuk menemukan makna. Caranya:
·
Mengajukan pertanyaan terbuka yang melatih
analisis, perbandingan, dan alasan.
·
Memberi ruang diskusi, debat sehat, dan
refleksi.
·
Mengaitkan materi dengan pengalaman sehari-hari
agar murid bertanya, “Mengapa ini penting?”
·
Menggunakan asesmen formatif yang menilai
pemahaman, bukan sekadar hafalan.
Di sinilah letak
pergeseran besar dalam cara pandang kita sebagai pendidik.
Hari Kedua:
Menggali Prinsip yang Lemah
Memasuki hari
kedua, kelompok kami menuntaskan Modul 3. Kami diminta membahas dua
prinsip yang dianggap paling lemah di satuan pendidikan, beserta alasannya.
Pilihan jatuh pada:
1.
Prinsip Kepemilikan Bersama
2.
Prinsip Pemberdayaan
Keduanya masih
lemah karena belum semua stakeholder terlibat aktif dalam penyusunan program
kerja maupun visi misi sekolah. Maka, kami mengusulkan agar sekolah lebih
terbuka, mengajak guru, orang tua, dan masyarakat berpartisipasi. Rasa memiliki
akan tumbuh jika semua merasa dihargai. Pemberdayaan pun lahir dari semangat
partisipasi.
Menghadapi
Tantangan Abad 21
Pelatihan ini
menekankan bahwa pendidikan abad ke-21 tidak lagi sekadar soal pengetahuan. Ia
harus berfokus pada pengembangan potensi siswa secara holistik, terpadu, dan
berkesadaran. Pembelajaran yang bermakna sekaligus menyenangkan.
Semua materi ini
kami akses melalui Platform LMS menggunakan akun belajar.id.
Aktivitasnya beragam: mengerjakan tugas, membaca materi, hingga berdiskusi
dengan rekan guru.
Penutup
Dari dua hari
ini saya belajar, guru bukan hanya pengajar, tetapi penumbuh pola pikir. Guru
harus mampu mengubah kelas menjadi ruang tumbuh, bukan sekadar ruang hafalan.
Semua ada
waktunya. Dan waktu untuk bertumbuh, baik bagi guru maupun murid, adalah
sekarang.
Salam sehat dan tetap semangat!
Komentar
Posting Komentar