Tidak usah di tegur
Tidak usah di tegur,menjadi tulisan saya hari minggu
15 juni 2025,di kompasiana, biarin
sesuka hatinya dan terserah maunya apa ,terkadang seseorang tak akan merasa
puas sebelum mereka menyesal atas
perbuatan mereka,nanti juga akan tersadar dengan sendirinya dan memahami kalua
egonya sudah membuatnya jauh dari orang yang peduli padanya, "tidak
usah ditegur" berarti seseorang tidak perlu diberikan teguran atau
peringatan atas suatu tindakan atau sikap yang dilakukan. Dalam konteks
tertentu, ungkapan ini bisa menunjukkan bahwa orang tersebut sudah menyadari
kesalahannya sendiri, sehingga tidak perlu diingatkan lagi oleh orang lain.
Bisa juga berarti bahwa apa yang dilakukan sebenarnya tidak terlalu salah atau
masih bisa ditoleransi, sehingga tidak perlu mendapat teguran. Namun, penting
juga untuk memahami situasinya, karena tidak menegur bukan berarti membiarkan
kesalahan terus berlanjut, melainkan kadang merupakan bentuk pengertian,
empati, atau cara menjaga perasaan orang lain agar tidak tersinggung.
"tidak
usah ditegur" bisa ditujukan kepada beberapa pihak,
1.
Kepada orang yang ingin menegur orang lain –
misalnya, untuk mencegah seseorang memberikan teguran karena situasinya tidak
tepat atau karena orang yang bersangkutan sudah sadar.
o Contoh:
"Biarkan saja dulu, dia sudah tahu salahnya, tidak usah ditegur."
2.
Sebagai pembelaan untuk seseorang yang sedang
melakukan sesuatu – biasanya untuk menunjukkan bahwa perbuatannya masih
bisa dimaklumi.
o Contoh:
"Anak itu baru belajar, jadi kalau salah sedikit tidak usah ditegur
dulu."
3.
Sebagai bentuk arahan atau pengendalian emosi –
untuk mengajak orang lain agar bersabar atau tidak reaktif.
o Contoh:
"Dia sedang banyak masalah, jadi untuk sekarang tidak usah ditegur,
nanti malah tambah stres."
Menegur orang lain agar tidak tersinggung
membutuhkan kebijaksanaan, empati, dan cara komunikasi yang tepat. Ada
beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Pilih waktu dan tempat yang tepat. Jangan menegur di depan umum atau saat
suasana hati sedang buruk. Pilihlah waktu saat kalian berdua dalam keadaan
tenang dan suasananya kondusif.
2. Gunakan nada bicara yang lembut dan sopan.Hindari nada tinggi atau
menyalahkan. Nada suara yang tenang akan membuat orang lebih terbuka menerima
masukan.
3. Mulailah dengan hal positif. Sebelum menyampaikan teguran, pujilah terlebih
dahulu hal-hal baik yang sudah dilakukan orang tersebut. Ini membuat mereka
tidak merasa diserang.
4. Fokus pada tindakan ,bukan pribadi. Tegurlah perilakunya, bukan orangnya.
Misalnya, “Saya perhatikan kemarin ada sedikit keterlambatan laporan…”
bukan “Kamu selalu lambat!”
5. Gunakan kata -kata yang membangun.Hindari kalimat tajam. Gunakan kalimat
seperti: “Mungkin akan lebih baik jika…” atau “Bagaimana kalau kita
coba begini…”
6.Tunjukan empati dan niat baik.Tegaskan bahwa teguran disampaikan karena
peduli dan ingin yang terbaik. Misalnya: “Saya bilang ini karena saya tahu
kamu bisa lebih baik dari ini.”
7.Berikan kesempatan untuk menjelaskan.Jangan memonopoli pembicaraan. Biarkan
mereka menjelaskan agar mereka merasa dihargai.
Dengan cara-cara di atas, teguran akan lebih
mudah diterima tanpa menimbulkan rasa sakit hati atau tersinggung. "biarkan
mereka menjelaskan agar bisa dihargai" berarti memberikan kesempatan
kepada seseorang untuk menyampaikan pendapat, alasan, atau penjelasan atas apa
yang telah mereka lakukan. Tindakan ini menunjukkan bahwa kita menghargai
mereka sebagai individu yang punya suara dan sudut pandang sendiri. Dengan
memberi ruang untuk menjelaskan, kita tidak langsung menghakimi atau
menyalahkan, melainkan menunjukkan sikap adil dan terbuka. Ketika seseorang
diberi kesempatan bicara, mereka akan merasa didengar, dihargai, dan lebih siap
menerima masukan atau teguran dengan hati yang terbuka. Ini juga memperkuat
hubungan dan rasa saling percaya dalam komunikasi. Membuat orang lain percaya
kepada kita membutuhkan waktu, konsistensi, dan sikap yang dapat diandalkan.
beberapa cara yang bisa dilakukan agar
kepercayaan orang lain tumbuh diantaranya jujur,tepati janji dan
komitmen,bersikap konsisten,jaga rahasia dan kepercayaan orang lain,dengarkan
dengan tulus,tunjukan empati dan peduli dan sikap tanggung jawab.Orang lebih
percaya kepada mereka yang berani bertanggung jawab daripada yang selalu
menyalahkan orang lain. Kepercayaan tidak bisa dipaksakan. Ia tumbuh perlahan
dari sikap yang konsisten, tulus, dan penuh integritas. Kalimat "Kepercayaan
tak bisa dipaksakan, ia tumbuh perlahan dari sikap yang konsisten, tulus, dan
penuh integritas" mengandung makna yang mendalam. Artinya, kepercayaan
tidak bisa diperoleh dengan cara memaksa orang lain untuk mempercayai kita.
Kepercayaan adalah sesuatu yang harus dibangun secara alami dan bertahap. Orang
lain akan mulai percaya kepada kita jika mereka melihat bahwa kita bersikap
sama dari waktu ke waktu (konsisten), berbicara dan bertindak dengan niat yang
baik (tulus), serta jujur dan bertanggung jawab dalam setiap hal (integritas).
Jadi, kepercayaan tumbuh dari tindakan nyata dan perilaku sehari-hari yang
mencerminkan kebaikan dan kejujuran, bukan dari kata-kata semata.Tak usah
ditegur ,biarain sesuka hatinya terkadang seseorang tak kan puas sebelum mereka
menyesal dengan rasa egonya sendiri.Nanti dia akan tersadar dengan sendirinya
dan memahami kalua egonya sudah membuat nya jauh dari orang yang peduli
padanya.Harus sabar selalu dalam menghadapi sifat-sifat manusia.Nanti juga akan
sadar dengan sendirinya. Salam sehat dan tetap semangat.
Komentar
Posting Komentar