Rindu...
Rindu
menjadi tulisan saya hari ini Rabu 25 Juni 2025 di kompasiana.Rindu mengingatkan
kita bahwa Allah pernah meminjamkan sesuatu atau seseorang kepada kita. Rindu
kepada seseorang adalah perasaan yang muncul ketika hati terasa kosong karena
jarak dan waktu memisahkan kita dengan orang yang kita sayangi.Kepergian bapak dan mama di tahun yang sama hanya berjarak 40 hari kepergian bapak,mama menyusul menghadap sang pencipta,mama pergi setelah penyakit covid menyyerangnya,kini Rasa Rindu , Rasa ini bisa datang tiba-tiba, mengingatkan
kita pada kenangan indah yang pernah dilalui bersama. Rindu seringkali membawa
campuran emosi, antara bahagia karena pernah bersama, dan sedih karena tak bisa
melihat atau berbicara langsung. Rindu membuat kita menyadari betapa
berharganya kehadiran seseorang dalam hidup kita. Kadang, rindu juga
mengajarkan kesabaran, karena tidak semua pertemuan bisa terjadi kapan saja.
Namun, di balik rasa rindu, tersimpan harapan besar untuk bertemu kembali dan
mengobati hati yang terasa hampa.Aku Ikhlas tapi aku rindu wajah yang tak bisa
ku tatap,aku rindu senyuman yang tak bisa ku lihat aku rindu suara yang dulu
sering aku,aku rindu kepada orang yang sudah engkau panggil ya Allah.Ada
satu waktu,kita sangat merindukan seseorang yang telah pergi meninggalkan kita,ada
waktu nyanketika terasa sepi dan begitu hampa seumpama tiada arah tujuan,rasa
rindu Ketika kita teringat masa lalu rasanya ingin kembali ke masa lalu,tapi
itu hanya keinginan yang tak mungkin terjadi. Mengatasi
rasa rindu yang begitu besar memang tidak mudah, tetapi ada beberapa cara yang
bisa membantu meredakannya. Pertama, cobalah untuk tetap terhubung
dengan orang yang dirindukan, misalnya melalui pesan, telepon, atau video call,
agar perasaan dekat tetap terjaga. Kedua, alihkan perhatian dengan
melakukan kegiatan positif seperti membaca, menulis, berolahraga, atau menekuni
hobi yang disukai, agar pikiran tidak hanya terfokus pada rasa rindu. Ketiga,
luapkan perasaan melalui doa atau tulisan, karena mengekspresikan rindu dapat
membantu meredakan beban emosional di dalam hati. Keempat, yakinkan diri bahwa
perpisahan hanya sementara dan suatu saat akan ada waktu untuk bertemu kembali.
Terakhir, terimalah rasa rindu itu sebagai bagian dari cinta dan kepedulian
yang tulus—karena rindu hanyalah bukti bahwa seseorang benar-benar berarti
dalam hidup kita. Rasa rindu bagian dari cinta artinya adalah perasaan rindu muncul karena adanya rasa sayang
dan keterikatan yang dalam kepada seseorang. Ketika kita mencintai seseorang baik
itu keluarga, sahabat, atau orang yang kita kasihi kehadirannya menjadi hal
yang sangat berarti. Maka saat mereka tidak bersama kita, hati akan merasa
kehilangan, dan dari sanalah rindu tumbuh. Rindu menjadi tanda bahwa cinta
itu hidup dan nyata dalam hati kita. Jadi, rindu bukanlah kelemahan, melainkan
bukti kuatnya ikatan batin dan kasih sayang yang ada antara dua hati yang
saling peduli. Belum kuat kehilangan kedua orang tua sangat
berat perasaan duka yang mendalam karena kehilangan sosok yang paling berharga
dalam hidup kita. Orang tua adalah tempat kita berlindung, belajar, dan
merasakan cinta tanpa syarat. Ketika mereka tiada, dunia seakan menjadi sepi
dan hampa. Rasa kehilangan ini begitu berat karena bukan hanya kehilangan
fisik, tapi juga kehilangan kehangatan, nasihat, dan pelukan yang menenangkan.
Belum kuat berarti hati masih berjuang menerima kenyataan dan masih merindukan
kehadiran mereka setiap waktu. Namun, perasaan ini adalah hal yang wajar dan
manusiawi. Seiring waktu, luka itu mungkin tidak akan hilang sepenuhnya, tetapi
hati perlahan bisa belajar untuk menerima, mengenang dengan cinta, dan
melanjutkan hidup dengan kekuatan dari kenangan indah bersama mereka. "Raganya
tak bisa dipeluk lagi" yang
menggambarkan kesedihan dan kerinduan yang mendalam kepada seseorang yang telah
tiada. mencerminkan betapa besar
kehilangan itu terasa. karena kini, kehadiran fisik orang yang kita cintai
tidak lagi bisa kita jangkau. Tidak ada lagi pelukan hangat, senyuman yang
menyambut, atau genggaman tangan yang menenangkan. Yang tersisa hanyalah
kenangan dan doa. Meski raganya telah pergi, kasih sayang dan jejak cintanya
tetap hidup di dalam hati. Dalam kepedihan itu, kita belajar bahwa cinta sejati
tidak pernah benar-benar hilang, ia hanya berganti bentuk, dari yang terlihat
menjadi yang dirasakan dalam diam dan doa. Rindu kepada orang tua yang sudah
meninggal sangat berarti, adalah
wujud cinta yang tidak pernah pudar meskipun mereka telah tiada. Rasa rindu itu
lahir dari kenangan indah, dari kasih sayang yang pernah diberikan, dan dari
kehadiran mereka yang begitu besar dalam hidup kita. Walau raganya tak bisa
lagi kita peluk, suara dan senyum mereka tetap hidup dalam ingatan. Rindu ini
terasa dalam diam, hadir dalam doa, dan menyentuh hati di setiap detik
kehidupan. Justru karena begitu berartinya mereka, rindu itu pun menjadi sangat
dalam. Tapi dari rindu itulah kita belajar menghargai waktu, mengenang dengan
tulus, dan menjalani hidup dengan kekuatan yang mereka wariskan dalam cinta dan
doa mereka yang abadi. Tetap sehat dan Bahagia.
Komentar
Posting Komentar