Mari kita didik anak kita bersama

 

Mari kita didik anak kita bersama menjadi tulisan saya malam ini di kompasiana hari kamis 12 juni 2025, di sekolah dasar agar mereka tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab. Pendidikan bukan hanya tugas guru, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama antara sekolah dan orang tua. Dengan menjalin kerja sama yang baik, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif, mendukung perkembangan karakter anak, serta membimbing mereka dalam menghadapi berbagai tantangan. Melalui komunikasi yang terbuka, keterlibatan aktif orang tua dalam kegiatan sekolah, serta dukungan moral di rumah, anak-anak akan merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk belajar. Bersama, kita dapat membentuk fondasi yang kuat bagi masa depan mereka. Wahai para orang tua murid ,anak-anak yang datang kesekolah di titipkan di sekolah dasar  bukan anak anak dengan lembaran kosong yang nantinya di tulis oleh guru- guru .Sadarlah hati kita semua anak -anak datang membawa nilai,kebiasaan dan kasih sayang yang berbeda.Di sini sekolah dasar bukan tempat sulap yang bisa menyulap anak-anak berubah dalam sekejab,ingat guru yang ada di sekolah bukanlah malaikat yang bisa menyembuhkan semua luka anak-anak dan merubah akhlah mereka dalam sekejab.Bersama dengan wali murid yang selalu peduli ,kami para guru bisa membersamai jiwa anak-anak .Wali murid jangan hanya hadir pada saat raport di bagikan ,jangan juga datang Ketika anak ada masalah.Jadi lah bagian di sekolah ini dari proses hadir dalam doa,perhatian  dan keteladanan dirumah.Karena Pendidikan sejati bukan hanya soal apa yang di ajarkan di sekolah,tapi juga tentang apa yang mereka lihat ,dengar dan rasakan di rumah.Kami mohon jangan hanya lihat ,ukur keberhasilan anak dari angka dan huruf semata.Anak -anak yang santun,jujur dan tahu arah hidup ,jauh lebih baik dai sekedar prestasi kelas. Membentuk fondasi yang kuat agar anak-anak tumbuh dengan baik membutuhkan peran aktif dari berbagai pihak, terutama keluarga dan sekolah,  beberapa cara yang dapat dilakukan:


1. Memberikan kasih sayang dan perhatian. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh kasih sayang akan merasa aman, dihargai, dan lebih percaya diri. Dukungan emosional dari orang tua sangat penting untuk perkembangan mental dan sosial mereka.
2. Menanamkan nilai- nilai moral sejak dini. Nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, dan rasa hormat sebaiknya ditanamkan melalui contoh nyata dan kebiasaan sehari-hari, baik di rumah maupun di sekolah.


3. Membangun komunikasi yang terbuka. Anak-anak perlu merasa bahwa mereka bisa berbicara dan didengarkan. Komunikasi yang terbuka antara anak, orang tua, dan guru akan memperkuat hubungan dan membantu mengatasi masalah sejak dini.
4. Mendorong kemandirian dan tanggung jawab.Berikan anak kesempatan untuk belajar mengambil keputusan sesuai usia mereka, serta ajarkan konsekuensi dari setiap tindakan. Hal ini membantu mereka menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab.
5. Menciptakan lingkungan belajar yang positif. Baik di rumah maupun di sekolah, lingkungan yang kondusif, aman, dan menyenangkan akan mendukung proses belajar anak. Orang tua dan guru sebaiknya bekerja sama menciptakan suasana yang mendukung kreativitas dan rasa ingin tahu.

Dengan membentuk fondasi yang kuat melalui pendekatan yang konsisten dan penuh perhatian, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara karakter dan siap menghadapi masa depan. Ungkapan "Mari kita didik anak kita bersama" berarti:

Ajakkan kepada semua pihak — orang tua, guru, dan masyarakat — untuk bekerja sama dalam mendidik anak-anak.

·       Tanggung jawab pendidikan bukan hanya di tangan sekolah, tetapi juga di rumah dan lingkungan.

·       Perlu adanya kerjasama dan komunikasi antara keluarga dan sekolah agar perkembangan anak lebih menyeluruh, baik secara akademik maupun karakter.

·       “Anak kita” menunjukkan rasa memiliki bersama — bahwa semua anak adalah bagian dari masa depan bangsa, bukan hanya milik orang tuanya saja.

Ungkapan ini mencerminkan pendidikan berbasis komunitas, di mana:

·       Sekolah membuka ruang kolaborasi dengan orang tua.

·       Masyarakat turut berperan dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif.

·       Semua pihak saling mendukung demi keberhasilan anak.Perlu adanya kerjasama dan komunikasi antara keluarga dan sekolah agar perkembangan anak lebih menyeluruh, baik secara akademik maupun karakter.

·       “Anak kita” menunjukkan rasa memiliki bersama — bahwa semua anak adalah bagian dari masa depan bangsa, bukan hanya milik orang tuanya saja.

·       Semua pihak saling mendukung demi keberhasilan anak.

Salam sehat dan tetap semangat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teruslah merasa haus dengan terus belajar

Wujudkan mimpi dengan kesungguhan

Kunci dari keberhasilan ikhlas dan sabar