Bercerminlah

 Bercerminlah dulu lihatlah dirimu, menjadi tulisan saya pagi dikompasiana,sebelum menjelekin orang lain apakah dirimu sudah sempurna.  "bercerminlah dulu" secara kiasan berarti seseorang diminta untuk melihat dan menilai diri sendiri terlebih dahulu sebelum menilai atau mengkritik orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita terlalu cepat menyoroti kesalahan atau kekurangan orang lain, padahal kita sendiri mungkin memiliki kekurangan yang serupa atau bahkan lebih besar. Oleh karena itu, ungkapan ini mengajarkan pentingnya introspeksi diri, yaitu kebiasaan untuk merenung, mengevaluasi sikap, serta memperbaiki perilaku sebelum menyalahkan atau menuntut orang lain. Dengan bercermin, kita bisa menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna, dan hal ini dapat menumbuhkan sikap rendah hati serta toleransi dalam berinteraksi dengan sesama.Bagaimana kita bisa menunjukan bahwa kita tidak  sombong kepada orang lain di lingkungan Masyarakat atau pun di lingkungan dunia kerja. Untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa kita tidak sombong, kita harus bersikap rendah hati dalam tutur kata, perilaku, dan cara berinteraksi. Pertama, jangan suka membanggakan diri sendiri atau pamer atas pencapaian yang kita miliki. Sebaliknya, kita bisa bersyukur secara sederhana dan menghargai peran orang lain dalam keberhasilan kita. Kedua, dengarkan pendapat orang lain dengan penuh hormat, meskipun kita merasa lebih tahu. Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak merasa diri paling benar atau paling hebat. Ketiga, bersikap ramah dan menghargai siapa pun, tanpa membeda-bedakan status, jabatan, atau latar belakang. Selain itu, kita juga bisa menunjukkan kerendahan hati dengan menerima kritik dan saran dengan lapang dada, serta mau belajar dari kesalahan. Ketika kita bersikap demikian secara konsisten, orang lain akan melihat bahwa kita adalah pribadi yang tidak sombong dan layak dihormati.Mari kita saling mengingatkan untuk kebaikan kedepannya yang harus kita perbaiki adalah diri kita ,sifat buruk kita,prasangka kita,prilaku kita dan lisan kita.Ketika kita melihat kesalahan orang lain,liatlah diri kita ,bisa jadi kesalahan kita lebih banyak dari kesalahan orang lain,jangan pernah menganggap diri kita lebih baik dari orang lain,karena sejatinya hanya Allah yang palin tahu siapa kita.Belajarlah untuk saling menghargai dan menjaga lisanmu,jangan sampai berkata yang menyakitkan.Karena hati yang terluka dan kecewa akaibat sebuah ucapan tidak selamanya bisa sembuh dengan kata-kata “Maaf”Terima kasih untuk diri ini yang sudah bertahan sejauh perjalanan hidup ini,ya  allah ya tuhan kami jagalah lisan ini agar tidak menyakitkan hati orang lain,jagalah selalu hati ini dari prasangka buruk kepada orang lain,biarkan bibir ini tetap tersenyum meskipun beban hidup menghampiri,tapi kita harus percaya bahwa kebahagian akan ada di setiap air mata yang kita keluarkan.Setinggi apapun ilmu yang kau miliki bila sikap dan ucapanmu menyakitkan orang lain ,maka tidak ada gunanya,karena mengukur hidup itu dengan perilaku akhlak ,bukan kesombongan ilmu.Salam sehat dan tetap semangat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teruslah merasa haus dengan terus belajar

Wujudkan mimpi dengan kesungguhan

Kunci dari keberhasilan ikhlas dan sabar