Mendidik menyatukan hati dan pikiran
Mendidik untuk menyatukan hati, pikiran, dan tindakan adalah pendekatan
yang holistik dalam proses pembelajaran,menjadi tulisan saya di malam ini 3 Oktober 2024 di
kompasiana ,kegiatan sekolah saya hari ini Bersama dengan siswa dan guru Bersama
-sama nonton bareng film “ Juara
Sejati”di sana siswa di ajak belajar di mana siswa diajak untuk tidak hanya
memahami materi secara kognitif, tetapi juga merasakan dan menginternalisasi
nilai-nilai yang diajarkan.Juara sejati adalah seseorang yang memiliki kualitas
karakter,ketrampilan fisik dan disiplin mental yang baik.Di dalamnya ada pesan
untuk kita semua bahwa pemenang sejati itu tidak tergoyahkan oleh kegagalan
atau rintangan, dengan dukungan dari guru dan sahabat terlihat motivasi yang saling
mendukung untuk tidak Lelah dalam mengejar impian dan berani menghadapi
rintangan ,hambatan ,motivasi yang saling menguatkan menjadikan peluang untuk
tumbuh dan belajar. Dalam konteks ini, guru berperan sebagai fasilitator yang
menciptakan lingkungan yang mendukung eksplorasi emosional dan intelektual.
Dengan melibatkan siswa dalam diskusi yang mendalam, kegiatan refleksi, dan
pengalaman praktis, mereka dapat menghubungkan pengetahuan yang diperoleh
dengan pengalaman pribadi dan situasi kehidupan sehari-hari. Hal ini mendorong
mereka untuk bertindak sesuai dengan pemahaman dan perasaan yang telah mereka
bangun, sehingga menghasilkan tindakan yang lebih konsisten dan penuh makna.
Pendekatan ini tidak hanya mengembangkan kemampuan akademis, tetapi juga
membentuk karakter dan kepribadian siswa, menjadikan mereka individu yang lebih
utuh dan bertanggung jawab dalam menghadapi tantangan kehidupan.Jadi maksud
mendidik menyatukan hati,pikiran dan Tindakan adalah seorang guru di tuntut
membimbing anak muridnya dengan segenap usaha ,kemampuan ,perasaan ,kekuatan
dan hasil akhir yang mengembirakan.Untuk menjadi pendidik yang mampu yangn
mewujudkan manyatunya hati pikiran dan Tindakan adalah: - Mampu menjadi
teladan bagi anak murid di sekolah maupun di lingkungan masyarakat,keteladan
yang di maksud adalah mencakup cara bertutur kata,bertindak dan berprilakudi
lingkungan keluarga.Terus berpikir positif,apa yang kita pikirkan akan
terwujud.Dimana jika pikiran kita positif hasilnya juga positif,mengapa
demikian karena yang kita pikirkan sebenarnya adalah doa maka Allah akan
mewujudkan doa-doa kita yang tulus.Pembelajaran berpusat pada anak sebagaimana
anjuran bapak bapak “Mendikbud Ristek “Merdeka Belajar “Guru bukan satu
satunya sumber belajar saat ini,karena sumber belajar bisa di dapat dari
internet,teman sebaya,ataupun orang lain yang di pandang mampu dan media baik
media cetak maupun elektronik.Seorang guru harus mampu menggunakan hati
,pikiran di sertai Tindakan untuk dapat memaksimalkan potensi yang di miliki anak,dengan
demikian guru itu mampu melakukan proses pembelajaran yang mendorong anak
mengembangkan potensi yang di miliki dengan demikian juga guru melatih anak
untuk mengembalikan kepercayaan diri.Dengan menonton film ini saya berharap
untuk anak- anak dan guru untuk terus termotivasi menjadi seorang pemenang
sejati yang tidak mengandalkan harta ataupun pencapaian luar biasa,tetapi lebih
pada keberanian untuk menghadapi tantangan hidup dengan sikap yang kuat dan
positif. Salam sehat dan tetap semangat.
Komentar
Posting Komentar