Akan tetap tertulis sebagai satu kebaikan yang sempurna
AKAN TETAP
AKAN TERTULIS SEBAGAI SATU KEBAIKAN YANG SEMPURNA,Menjadi tulisan saya hari
selasa 3 Sepetember 2024 di kompasiana, Ungkapan
" sesuatu akan tetap tertulis sebagai satu kebaikan yang sempurna"
mengacu pada ide bahwa suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan dengan niat
baik dan tulus akan selalu dikenang dan dihargai sebagai yang ideal dan luhur.
Dalam konteks ini, "tertulis" berarti akan dikenang atau diabadikan
dalam ingatan atau sejarah, sementara "satu kebaikan yang sempurna"
menunjukkan bahwa perbuatan tersebut memiliki kualitas yang sangat tinggi dan
dianggap sebagai contoh terbaik dari kebaikan.
Jadi, meskipun waktu berlalu atau situasi berubah, tindakan yang dilakukan
dengan sepenuh hati dan kebaikan yang tulus akan selalu dianggap sebagai
standar atau contoh kebaikan yang ideal.Niat yang di maksud dalam hadist
Bukhari dan Muslim, mengatakan niat dengan tekad yang jujur bukan sekedar angan
-angan belaka,maka akan di catat oleh Allah SWT pahala nya .Bagaimana saya
belajar meluruskan apa yang terbaik dan dapat saya tulis sebagai satu kebaikan
yang sempurna, Untuk
meluruskan sesuatu agar dianggap sebagai kebaikan yang sempurna, saya bisa mengikuti beberapa langkah kunci yang
melibatkan introspeksi, niat baik, dan tindakan yang konsisten. Berikut adalah
pendekatan yang bisa saya pertimbangkan: Kebaikan yang sempurna berawal dari
motivasi yang murni, tanpa ada kepentingan pribadi atau motif tersembunyi.
Ini berarti saya harus berusaha untuk
membantu orang lain dengan hati yang bersih dan tanpa mengharapkan imbalan. Melakukan
tindakan harus mencerminkan nilai-nilai
dan prinsip yang saya pegang. Integritas
memastikan bahwa kebaikan saya tidak hanya
terlihat di permukaan, tetapi juga konsisten dalam setiap aspek kehidupan saya.
Meluruskan sesuatu sebagai kebaikan yang sempurna melibatkan kemampuan untuk
melihat dari perspektif orang lain dan memberikan bantuan yang sesuai dengan
kebutuhan mereka, bukan hanya berdasarkan asumsi saya sendiri. Kadang-kadang meluruskan sesuatu memerlukan
keberanian untuk menghadapi ketidakadilan atau kesalahan. Tindakan saya harus
berani tetapi bijaksana, mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
memperbaiki situasi tanpa menambah masalah. Komunikasi yang baik membantu orang lain
memahami maksud dan tujuan serta
memperjelas bahwa tindakan saya didasarkan pada kebaikan dan bukan pada agenda
tersembunyi. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, saya dapat meluruskan sesuatu dengan cara yang
memancarkan kebaikan yang tulus dan sempurna, menjadikannya tindakan yang
dihargai dan dikenang sebagai contoh positif.Akan tetap tertulis sebagai satu
kebaikan,jika yang kita lakukan sesuai dengan perintah agama , Dalam agama Islam, ada prinsip yang
kuat bahwa setiap perbuatan baik, besar atau kecil, akan tetap tercatat di mata
Allah dan mendapatkan ganjaran-Nya. Hal ini berlandaskan pada berbagai ayat
dalam Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW. Berikut adalah beberapa cara
bagaimana agama mengajarkan tentang pentingnya perbuatan baik dan pencatatan
amal:
1. Al-Qur'an menyebutkan bahwa amal perbuatan
baik akan dicatat dan diakui oleh Allah. Dalam Surah Az-Zalzalah (99:7-8),
dikatakan, "Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan
seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya." Ini
menunjukkan bahwa Allah memperhatikan dan mencatat semua perbuatan baik,
sekecil apapun.
2. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya
Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi Allah melihat kepada
hati dan amal kalian." (HR. Muslim). Hadis ini menekankan bahwa Allah
menilai amal perbuatan berdasarkan niat dan kebaikan hati, bukan hanya pada
hasil luar atau materi.
3. Islam mengajarkan bahwa ada jenis amal yang
pahalanya terus mengalir bahkan setelah orang tersebut meninggal. Ini disebut
amal jariyah, seperti menyumbang untuk pembangunan masjid, pendidikan, atau
kesehatan. Rasulullah SAW bersabda, "Apabila seorang manusia meninggal
dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu
yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya." (HR. Muslim). Ini
menunjukkan bahwa perbuatan baik yang memberikan manfaat berkelanjutan akan
terus tercatat dan dihargai oleh Allah.Penghargaan dan Ganjaran: Allah
menjanjikan ganjaran yang besar bagi mereka yang melakukan kebaikan dengan
ikhlas. Dalam Surah Al-Baqarah (2:261), Allah berfirman, "Perumpamaan
(infak yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh butir. Pada tiap-tiap
butir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia
kehendaki." Ini menunjukkan bahwa kebaikan akan dibalas dengan berlipat
ganda, Allah berfirman, "Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya
melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." Melalui
prinsip-prinsip ini, agama Islam mendorong umatnya untuk melakukan kebaikan
dengan keyakinan bahwa setiap amal baik akan diakui, dicatat, dan mendapatkan
ganjaran dari Allah. Ini memberikan dorongan bagi umat Islam untuk selalu
berusaha melakukan perbuatan baik dengan niat yang ikhlas.Salam sehat dan Bahagia.
Komentar
Posting Komentar