Membangun kerjasama dengan orang tua
Membangun
literasi di sekolah saya
menjadi tulisan menarik hari senin 22 juli2024,setelah selesai rapat hari
ini,saya mencoba menulis apa yang akan
saya bangun di sekolah tempat saya bertugas ,karena semenjak saya di tugaskan
di sini saya melihat kemampuan literasi siswa menurun,hal ini saya liat lagi di
raport sekolah. Melihat kondisi yang ada,sebagai kepala sekolah dan pegiat
literasi tentunya saya tidak tinggal diam.Saya harus bergerak dan berinovasi
untuk menggerakan semua guru dan siswa dalam menbangun SDN.Bambu Apus 01 Pamulang. Langkah awal
yang saya lakukan dengan melakukan sosialisasi pentingnya literasi sekolah
dan mengajak semua guru untuk membuat
pojok baca di setiap kelas dan menempatkan buku bacaan dan buku cerita yang
saya dapat dari sumbangan kemendikbud untuk setiap kelas nya,saya mengajak
semua guru untuk membuat sudut baca
serta pemanfaatan perpustakaan yang tidak di laksanakan, Ruang
perpustakaan sekolah ada ,tapi tidak di manfaatkan secara maksimal untuk ruang
perpustakaan ,karena ruang itu di jadikan kelas di sekolah saya ,karena jumlah
siswa dan rombel yang tidak mencukupi,akhirnya ruang perpustakaan di jadikan
kelas.Ruang perpustakaan yang ada sekarang di jadikan kelas,karena jumlah siswa
dan kelas yang tidak mencukupi saat ini.bersama dengan dewan guru saya mengajak
anak-anak untuk memanfaatkan pojok baca di setiap sudut dan ruang sekolah ,tidak
hanya membaca saja anak-anak juga di ajak nantinya bagaimana menuliskan Kembali bacaan yang sudah di baca
untuk di tulis di satu buku.Saya berharap program “Sabu “sarapan satu buku nanti nya bisa
terlaksana dan berjalan dengan lancar ,dengan harapan anak-anak di sekolah saya
senang dan hobi membaca. Mewujudkan pembangunan literasi di sekolah dasar
melibatkan beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan oleh guru, staf
sekolah, orang tua, dan komunitas sekitar. Pertama-tama, penting untuk
menciptakan lingkungan yang mendukung literasi, baik di dalam kelas maupun di
luar kelas. Ini termasuk menyediakan beragam buku dan bahan bacaan yang menarik
dan sesuai dengan minat serta tingkat kebutuhan siswa.Kedua, guru dapat
menerapkan teknik pengajaran yang menekankan pentingnya membaca, menulis, dan
berbicara. Ini bisa dilakukan melalui pembacaan bersama, diskusi tentang teks,
menulis cerita atau esai, dan menyediakan waktu untuk presentasi lisan. Penggunaan
teknologi seperti aplikasi pembelajaran yang mendukung literasi juga bisa
menjadi tambahan yang bermanfaat.Ketiga, melibatkan orang tua dalam
mendukung literasi anak-anak adalah kunci. Orang tua dapat didorong untuk
membacakan cerita kepada anak, menyediakan buku-buku di rumah, dan secara aktif
terlibat dalam kegiatan literasi di sekolah. Kemitraan yang kuat antara sekolah
dan rumah tangga merupakan fondasi penting dalam membangun kecintaan anak-anak
terhadap membaca dan menulis.Keempat, menciptakan kegiatan
ekstrakurikuler yang mendukung literasi, seperti kelompok membaca, klub
penulis, atau kegiatan sastra lainnya, dapat membantu meningkatkan minat dan
keterampilan literasi siswa di luar jam pelajaran biasa. Kelima,
evaluasi terus-menerus terhadap kemajuan literasi siswa akan membantu sekolah
dalam menyesuaikan pendekatan pembelajaran mereka. Ini bisa dilakukan melalui
tes bacaan, penulisan, serta pengamatan langsung oleh guru terhadap kemampuan
membaca dan menulis siswa. Dengan implementasi yang konsisten dari
langkah-langkah ini, sekolah dasar dapat menciptakan lingkungan yang merangsang
minat kemampuan literasi anak-anak, mempersiapkan mereka dengan baik untuk
menghadapi tantangan pendidikan dan kehidupan di masa depan.Salam sehat dan
tetap semangat.
Komentar
Posting Komentar