Implementasi kurikulum merdeka di sekolah kami
Implementasi
kurikulum merdeka di sekolah kami,menjadi tulisan saya hari kamis,11 juli 2024
di kompasina,menarik di sana katanya kurikulum merdeka memberikan keleluasan
kepada guru untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan
kebutuhan dan lingkungan belajar
siswa,tapi kenyataan masih banyak guru yang keberatan.Menjadi dilema bagi guru
yang saya dengarkan masih ada keluhan di sana dalam menghadapi kurikulum
merdeka di sekolah.Saya merasa seakan-akan tidak mau menghadapi perubahan
zaman,pada hal anak-anak kita hidup di zaman sekarang yang serba
teknologi.Implementasi kurikulum yang di terapkan di sekolah kami pelan-pelan
akan terus saya anjurkan untuk di implementasikan di kelas dengan pendekatan
yang fleksibel dan berpusat kepada kebutuhan siswa secara individu. Dalam
kurikulum ini,guru di berikan kebebasan untuk merancang metode pembelajaran
yang kreatif dan inovatif sesuai dengan karakteristrik dan kebutuhan siswa.Karena
kurikulum ini juga mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar
melalui proyek-proyek nyata yang relevan dengan kehidupan sehari -hari.Selain
itu evaluasi tidak hanya berfokus pada aspek kognitif,tetapi juga mencakup
aspek afektif dan psikomotorik,sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan
menyeluruh.Dukungan dari orang tua dan komunitas juga sangat penting dalam
pelaksanaan kurikulum merdeka, karena kolaborasi yang baik akan membantu
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan bagi siswa.Menciptakan
kurikulum merdeka di sekolah memerlukan perencanaan yang matang dan kolaborasi
berbagai pihak.Langkah yang dapat di ambil untuk mencapainya :
1.
Pendidikan dan pelatihan guru
2.
Rancang kurikulum sesuai kebutuhan
3.
Fokus pada pembelajaran berbasis proyek.
4.
Kolaborasi dengan komunitas
5.
Gunakan metode evaluasi
6.
Manfaatkan teknologi
7.
Dukungan manajemen sekolah dan pemantauan,evaluasi berkala terhadap pelaksanaan
kurikulum untuk memastikan tujuan pembelajaran tercapai dan untuk melakukan perbaikan jika di
perlukan.Apa lagi E- kinerja yang di kaitkan dengan PMM ( Platform merdeka
mengajar )di dalamnya terdapat aksi nyata,praktik baik dan fitur-fitur
lainnya.Aksi nyata yaitu bagaimana mempraktik dan apa yang sudah di terapkan di
sekolah,kemudian di unggah berupa konten,setelah itu harus ada tanggapan
dari pembaca atau teman sejawat, setelah itu menunggu perifikasi baru nanti di
info untuk dapat sertifikatnya.Demikian rumitnya problem pelaksanaan kurikulum
merdeka saat ini,suka atau tidak suka semua guru harus mengikuti di sana.Semua
guru di sibukkan dengan belajar membuat konten,siswa terlihat mendapatkan
tekanan dan kebingungan ,terlihat waktu guru sedikit tersita dalam mengajar.
Saya tidak bisa menyalahkan siapa- siapa,apa kalau ada guru yang tidak mampu
menggunakan IT ,Yang berbeda,karena setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda,
lain orang lain pula kemampuannya,ada yang cepat paham dengan satu kali penjelasan
,tapi saya melihat kalau guru itu sudah
setengah abad lebih usianya maka hal itu
tentunya memerlukan waktu yang lama untuk belajar computer/IT.Saya
selalu berdoa dan yakin,bahwa apa yang sedang kita lakukan saat ini,pastinya sesuai dengan kemampuan kita
masing-masing.Salam sehat dan Bahagia.
Komentar
Posting Komentar