Resume ke 18
Alaikum
Wr. Wb.
Resume : ke 18
Tanggal
/ Hari : 30 September
2022/Jumat
Tema :Menulis Puisi
Narasumber : Dr.E.Hasanah M.Pd
Moderator : Dail ‘Maruf
Sahabat
Blogger yang di rahmati Allah…
Pertemuan
malam penuh dengan bahagia karena mala mini BM PGRI Ke 27 memasuki pertemuan
yang ke 18 .pertemuan malam ini ke 18
membahas tentang cara menulis puisi .Pertemuan ini di pandu oleh Bapak
Dail Maruf dan Nara sumber ibu Dr.E.Hasanah M.Pd
Siapakah
ibu E .Hasanah ?
Ibu
Hasanah adalah ,Beliu baru saja
menyelesaikan S3 dalam ilmu Pendidikan prodi manajemen Pendidikan sesuai dengan
tugas sebagai pengawas pada Madrasah Aliyah .Beliu juga almni BM 18 dan telah
menciptakan buku solo dan 72 buku antologi .
Saya
tidak membuat puisi malam ,karena saya
ada kegiatan zoom dengan para calon guru penggerak di Angkatan ke 6 ,namun saya
terus melihat dan menyimak .Ada satu puisi yang saya ambil dan saya kopi di sini
Berpisah
Rasa duka mendorongku
bermuhasabah
Dan
tidak menyalahkan keadaan
Cinta
tak beranjak dari sisimu
Ketika
yang lain meninggalkan
Tak
ada kebaikan yang sia-sia
Sering
ia menjadi cahaya
Yang
menarik seseorang dari sumur kegelapan
Dengan
namaMu segala yang sulit menjadi mudah
Jangan
berpegang pada kenangan yang menyakitkan
Segala
luka tak terasa
Semoga
ujian cinta bernilai ibadah
Sabar
dan keikhlasan itu jalan surga
Sepenggal puisi yang ditulis
oleh pemula, belum memenuhi kriteria namun sudah berani mencoba semoga bisa
menjadi sarana tuk lebih bersemangat dalam mengurai lentera jiwa yang tidak
pernah padam oleh selaksa duka.
Tepat pukul
19.00, moderator kita bapak Dail Ma’ruf membuka acara dengan mengirimkan dua
kata motivasi serta memperkenalkan narasumber yaitu Ibu Dra. E. Hasanah, M.Pd,
seorang guru MAN Cibadak serta pendiri Yayasan Pendidikan Halima Al Azharserta
mengajar di STAI Kharisma Cicurug. Ibu Hasanah memiliki segudang prestasi serta
alumni BM 18 dan sudah menerbitkan lebih dari 60 buku baik buku solo
maupun buku ontology dalam satu tahun. Capaian yang sangat luar biasa dan
beliau membagi rahasia hal ini karena bergabung dengan
komunitas literasi serta ada gairah menulis.Materi dimulai dengan menyampaikan
beberapa pengertian, antara lain :
Menulis Puisi menunjukkan pada aktivitas
mengungkapkan keinginan yang kuat untuk mengungkapkan gagasan dan
melahirkan pikiran atau perasaan lewat Bahasa.
Pengertian
puisi menurut KBBI yaitu :
1.
- Ragam sastra yang
bahasanya terikat oleh irama, matra, rima serta penyusunan lirik dan bait;
2.
- Gubahan dalam Bahasa yang
bentuknya dipilih dan ditata secara cermat lewat penataan bunyi, irama dan
makna khusus;
3.
- Sajak.
Pada
kesempatan ini pak Dail memberikan contoh sebuah puisi dari pujangga Pak Nastain,
yaitu :
Pagi ini
embun mengetuk pintu hatiku
Membangunkan
dari mimpiku yang sempat tertunda
Sang embun
dengan beningnya memberi segarnya
Mengobati
rindu ini yang lagi dahaga
Aku terdiam
menyaksikan embun dengan kesuciannu terusir oleh hangatnya mentari
Hangat yang
selalu ditunggu para hati yang sempat tersakiti
Setelah aku
yakin bahwa seutuhnya raga mayamu menghilang, kini nama dan semua memori
tentangmu kembali terngiang.
Aku tanpamu
dipeluk oleh kenangan
Ingatan kita
beradu
Tangis yang
dipendam oleh tawa lepas dan gurauan yang tertutup oleh pertengkaran
Waktu
menyirami kita dan pengalaman menyuburkannya Dalam hening kita bertumbuh
Masihkah ada
waktu seperti sekarang?
Denyut ku
milik mu
Denyut mu
milik ku
Debar rasa
kita sama
Rasa cinta
kita sama
Akan
kusudahi seluruh diriku, bermain dalam permainan rasamu.
Yang selalu
kau jahatkan itu tak mampu membuatku sembuh dari rasa sakit berkali-kali.
Sebab yang
benar-benar mencintaimu tidak akan pernah pergi meninggalkanmu.
Perlahan tapi
pasti sebuah kisah asmara yang ku geluti
Ternyata
berujung perih dan sakit hati
Hanya bisa
sabar menahan luka
Karena
derita tak kunjung reda
Kini hanya
bisa berkelana mencari singasana cinta buat hatiku yang teluka
Lelah boleh
asal jangan menyerah, milyaran manusia sedang berjuang mereka
melawan ujian dan cobaan bukan cuma kamu sendiri .
Istirahat
sejenak dan lanjutkan melangkah lakukan hal positif fokus kepada
tujuanmu .
Cinta tidak
hanya soal tampan ,nyaman , tapi juga butuh mapan. Mapan bukan berarti mempunyai
segalanya , tapi keadaan dimana kau siap untuk menghadapi segala ujian .
Mampu
berpijak dikeadaan susah sanggup bersyukur ketika mudah.
Pusi diatas
sangat syahdu sekali, termasuk dalam puisi bebas dan masuk dalam jenis romansa,
karena tidak terikat oleh aturan rima, bait, dan lainnya. Jadi bebas saja
mengungkapkan perasaan dalam diksi2 yg memukau.
Narasumber
kemudian menampilkan materi tentang stuktur puisi :
Dalam Puisi, ada unsur yang membentuk puisi yaitu
:
1. Bentuk; berbentuk baris-baris.
2. Diksi; pemilihan kata indah dan memiliki kekuatan
makna.
3. Majas; bahasa kia untuk mengungkapkan isi hati
penyair.
4. Rima; persamaan bunyi di baris/akhir untuk memunculkan
keindahan bunyi.
Jenis puisi, yang
terdiri dari dua yaitu puisi lama dan puisi baru.
Ciri-ciri
puisi lama yaitu :
- Tidak diketahui nama pengarangnya.
- Disampaikan dari mulut ke mulut.
- Sangat terikat aturan misalnya jumlah bait.
Puisi lama
terdiri dari Mantra, Pantun, Seloka dan Talibun. Berikut ini pengertian serta
contoh dari puisi lama.
Selanjutnya
dijelaskan ciri-ciri puisi baru, antara lain yaitu :
-
- Mempunyai
bentuk yang rapi dan simetris.
-
- Persajakan
akhir yang teratur.
-
- Menggunakan
pola sajak pantun dan syair dengan pola yang lain.
-
- Sebagian
besar puisi empat seuntai (baris).
Adapun jenis
puisi baru terdiri dari :
1.
. Balada, yaitu puisi
berisi kisah.
2.
. Himne, yaitu puisi
pujaan untuk menghormati Tuhan, seorang pahlawan atau tanah air.
3.
. Ode, adalah puisi
sanjungan untuk orang yang berjasa.
4.
. Epigram, yaitu puisi
yang berisi tuntunan/ajaran hidup.
5.
. Romansa, adalah puisi
yang berisi luapan cinta kasih.
6.
. Elegi, yaitu puisi
yang berisi ratap tangis/kesedihan
7.
. Satire, yaitu puisi
yang berisi sindiran/kritik.
Waktu
sudah menunjukkan pukul 20.00 wib ketika narasumber menantang peserta untuk
mencoba menulis puisi bebas, bebas diksi dan lainnya, minimal 1 bait. Dalam waktu
yang singkat, banyak peserta yang segera mengirimkan puisinya yang bagus-bagus.
Membaca puisi teman-teman BM 27 ini membuat saya semakin tidak percaya diri
untuk mengirimkan puisi. Ketika mau menuliskan perasaan seperti
kehilangan kata-kata dan ide jadi sirna. Malam ini total ada banyak
peserta yang mengirimkan puisi dan akan dipilih dua terbaik dari BM 27 yang
akan mendapat hadiah buku dari narasumber. Karena jumlah puisi sangat banyak
sehingga pengumuman pemenang ditunda menjadi sabtu malam pukul 20.00 wib,
tentunya ini membuat deg-degan peserta yang ikut mengirimkan karyanya.
Ada
satu pertanyaan dari salah satu peserta bertanya untuk puisi dan sajak apakah
sama saja ? Terus bagaimana caranya agar puisi yang kita buat itu
ada rasanya, ada jiwanya ?
Bu Hasanah
menjawab : puisi biasanya karya sastra yg menyampaikan perasaan dan
isi hati menggunakan diksi yg indah, kalau sajak susunan kalimat untk
mengungkapkan perasaan atau isi hati yg memiliki Rima di bagian tengah atau di
bagian akhir, dan lainnya. Agar puisi ada rasanya, sebaiknya pemilihan diksinya
tepat dan bermakna.
Menutup
materinya bu Hasanah menyampaikan agar kita tetap menjaga gairah
untuk tetap belajar dan belajar juga agar menjadi penulis hebat ada kata kunci
3M yakni menulis, menulis, menulis. MARI KITA COBA
*Separah Apa Dukamu*
Oleh Ummu Syadza
Sanggupkah kita jika harus menjalani seperti Sang Nabi?
Membayangkan perihmya tiada terperi.
Membayangkan sakitnya yang tiada bisa terobati.
Anak serta hartanya tak bisa menemani.
Separah apa luka yang telah kita rasakan?
Bukan tebasan pedang yang menggores badan.
Bukan cacian yang menyayat perasaan.
Tapi mengapa seolah diri yang paling merana dalam kehidupan.
Mari kita bersyukur agar menjadi pribadi yang jauh dari ghuhur
Ujian dan cobaan yang Allah berikan tak lain agar iman kita
terukur.
Maka hendaklah kita senantiasa bertafakur.
Tak tergelisahkan oleh pedih yang membuat kita futur.
Duka kita tak sebanding dengan karunia berupa rasa bahagia.
Seberapa lama rasa bahagia menyelimuti hati kita kadang kita
bisa lupa.
Sementara sakit yang sesaat lewat membuat diri kita
berduka terlalu lama
Selanjutnya
dijelaskan ciri-ciri puisi baru, antara lain yaitu :
-
- Mempunyai
bentuk yang rapi dan simetris.
-
- Persajakan
akhir yang teratur.
-
- Menggunakan
pola sajak pantun dan syair dengan pola yang lain.
-
- Sebagian
besar puisi empat seuntai (baris).
Adapun jenis
puisi baru terdiri dari :
1.
. Balada, yaitu puisi
berisi kisah.
2.
. Himne, yaitu puisi
pujaan untuk menghormati Tuhan, seorang pahlawan atau tanah air.
3.
. Ode, adalah puisi
sanjungan untuk orang yang berjasa.
4.
. Epigram, yaitu puisi
yang berisi tuntunan/ajaran hidup.
5.
. Romansa, adalah puisi
yang berisi luapan cinta kasih.
6.
. Elegi, yaitu puisi
yang berisi ratap tangis/kesedihan
7.
. Satire, yaitu puisi
yang berisi sindiran/kritik.
Separah Apa Dukamu*
Oleh Ummu Syadza
Sanggupkah kita jika harus menjalani seperti Sang Nabi?
Membayangkan perihmya tiada terperi.
Membayangkan sakitnya yang tiada bisa terobati.
Anak serta hartanya tak bisa menemani.
Separah apa luka yang telah kita rasakan?
Bukan tebasan pedang yang menggores badan.
Bukan cacian yang menyayat perasaan.
Tapi mengapa seolah diri yang paling merana dalam kehidupan.
Mari kita bersyukur agar menjadi pribadi yang jauh dari ghuhur
Ujian dan cobaan yang Allah berikan tak lain agar iman kita
terukur.
Maka hendaklah kita senantiasa bertafakur.
Tak tergelisahkan oleh pedih yang membuat kita futur.
Duka kita tak sebanding dengan karunia berupa rasa bahagia.
Seberapa lama rasa bahagia menyelimuti hati kita kadang kita
bisa lupa.
Sementara sakit yang sesaat lewat membuat diri kita
berduka terlalu lama
Komentar
Posting Komentar