Orang tidak ingin mendengarkan kebaikan karena apa...
Orang tidak ingin mendengarkan kebenaran,karena apa ya? Menarik tentunya akan hal itu menjadi tulisan saya pagi ini minggu 6 Juli 2025 di kompasiana. Orang tidak ingin mendengarkan kebaikan bisa disebabkan oleh beberapa alasan, tergantung pada latar belakang, pengalaman,dan kondisi emosional mereka, beberapa penyebab umumnya
- Ego atau merasa paling benar. Beberapa orang sulit menerima kebaikan atau
nasihat karena merasa diri mereka sudah benar. Mereka tidak mau dikritik atau
diarahkan, meskipun niatnya baik.
- Pernah di sakiti atau trauma.Ada orang yang menolak kebaikan karena pernah
disakiti oleh orang yang justru pernah memberikan nasihat atau kebaikan. Luka
masa lalu membuat mereka menutup diri.
- Tidak suka dia tur atau di nasehati.Ada yang merasa kebaikan atau nasihat
adalah bentuk mengatur hidup mereka. Mereka merasa terganggu dan lebih nyaman
hidup dengan pilihannya sendiri.
- Kebaikan terasa seperti penghakiman. Kadang orang merasa saat diberi
kebaikan, itu seperti menyindir atau menghakimi kesalahan mereka, padahal
maksudnya bukan begitu.
- Lingkungan yang tidak mendukung. Jika orang tumbuh dalam lingkungan negatif,
mereka bisa terbiasa menolak kebaikan karena menganggapnya aneh atau tidak
biasa.
- Belum siap berubah. Menerima kebaikan seringkali berarti harus berubah.
Namun, tidak semua orang siap untuk berubah, karena butuh keberanian dan
komitmen.
- Rasa iri atau benci. Kadang orang menolak kebaikan karena tidak suka pada
orang yang memberikannya, walaupun sebenarnya apa yang disampaikan itu benar.
- Tidak semua orang mudah menerima kebaikan, meskipun niatnya tulus. Oleh
karena itu, kita perlu bersabar dan bijak saat menyampaikan sesuatu yang baik,
karena setiap orang punya waktunya sendiri untuk menerima. “kita perlu
bersabar dan bijak dalam menyampaikan sesuatu” adalah bahwa dalam
menyampaikan pendapat, nasihat, atau kebaikan kepada orang lain, kita harus
melakukannya dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan. Kadang-kadang, apa yang
kita sampaikan belum tentu langsung diterima oleh orang lain. Bisa jadi mereka
belum siap mendengar, belum memahami maksud kita, atau sedang dalam kondisi
emosi yang tidak stabil. Jika kita terburu-buru, memaksa, atau menyampaikannya
dengan cara yang kasar, maka pesan yang baik bisa ditolak, bahkan melukai hati
orang lain. Arti dari kita perlu bersabar dalam menyampaikan sesuatu
adalah bahwa saat kita ingin menyampaikan pendapat, nasihat, atau kebaikan
kepada orang lain, kita harus melakukannya dengan penuh kesabaran dan tidak
terburu-buru. Kadang, apa yang kita sampaikan belum tentu langsung diterima
atau dipahami orang lain. Bisa jadi mereka belum siap, belum mengerti, atau
masih punya pemikiran yang berbeda. Dengan bersabar, kita memberi ruang bagi
orang lain untuk mencerna, mempertimbangkan, dan pelan-pelan membuka hati
terhadap apa yang kita sampaikan.Kesabaran juga membuat cara bicara kita
lebih lembut, tidak memaksa, dan tidak menyakiti perasaan orang lain. Karena
tujuan menyampaikan sesuatu, apalagi yang baik, adalah agar diterima dan
membawa perubahan, bukan sekadar didengar. Maka, menyampaikan dengan sabar
adalah kunci agar pesan kita bisa sampai dengan baik dan memberi pengaruh
positif. Dengan bersabar, kita tidak mudah marah atau kecewa ketika orang lain
belum mau menerima.Dengan bijak, kita memilih kata-kata yang tepat, waktu yang
baik, dan cara yang lembut agar pesan kita bisa diterima dengan hati yang
terbuka. Agar pesan yang kita sampaikan bisa diterima dengan baik oleh orang
lain, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan:
1. Pilih Waktu yang Tepat. Sampaikan pesan
saat suasana tenang dan orang tersebut siap mendengarkan. Jangan menyampaikan
saat emosi sedang tinggi atau dalam keadaan tergesa-gesa.
2. Gunakan Bahasa yang Sopan dan Lembut. Nada
suara dan pilihan kata yang baik akan membuat orang lain lebih terbuka untuk
menerima apa yang kita katakan. Hindari kata-kata kasar atau menyudutkan.
3. Berbicara dengan Hati dan Niat Baik. Jika
pesan kita disampaikan dengan tulus dan niat untuk membantu, biasanya akan
terasa oleh orang lain. Ketulusan bisa menyentuh hati lebih dalam daripada
sekadar kata-kata.
4. Berikan Contoh, Bukan Hanya Kata-Kata.Kadang,
memberi teladan lebih kuat daripada banyak bicara. Orang lebih mudah menerima
pesan jika melihat kita sudah lebih dulu melakukannya.
5. Dengarkan Pendapat Mereka Juga. Komunikasi
yang baik bukan hanya menyampaikan, tapi juga mau mendengar. Tunjukkan bahwa
kita menghargai perasaan dan pandangan mereka.
6. Sampaikan dengan Sabar dan Tidak Memaksa. Jika
pesan kita tidak langsung diterima, jangan marah atau memaksa. Beri waktu.
Ulangi dengan sabar di waktu yang tepat.
7. Gunakan Cerita atau Perumpamaan. Kadang,
menyampaikan pesan lewat cerita atau contoh kehidupan nyata lebih mudah
dipahami dan tidak terasa menggurui.
Komentar
Posting Komentar